vnewsmedia.com – Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai sinergitas antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, masih perlu ditingkatkan hal tersebut disampaikan Ganjar dalam Debat Dialog Capres bersama Kadin Kamis 11 Januari.
Ganjar menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Juan Permata Adoe, yang menilai BUMN masih melakukan praktik monopoli di sektor yang sudah dijalani swasta. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan kondisi monopoli itu tercermin dari banyak bermunculan anak usaha BUMN.
“Tadi Bicara monopoli, saya coba memahami memutar otak saya, ini kayaknya yang maksudnya BUMN punya cucu, punya anak, punya cicit, canggah, gantung siwur. Akhirnya swasta tidak ada peran,” ujar calon Presiden nomor urut 3 Ganjar pranowo.
Menurut Ganjar Perusahaan Plat Merah tidak perlu banyak beranak pinak, apalagi menjalankan monopoli usaha. Sebab BUMN berfungsi sebagai perusahaan yang industrinya belum siap dibangun swasta, yang artinya harus berperan menjadi pionir dan stimulan untuk menumbuhkan industri baru.
Menurut Ganjar setelah swasta memiliki kapasitas dan kemampuan pembangunan industri tersebut maka BUMN bisa dilepas.
“Negara tidak mencari uang ndak toh, tapi bagaimana perannya memfasilitasi agar bisnis berjalan. Jadi kami dalam government betul-betul mengelola pemerintah me-manage dan menstimulasi agar itu tumbuh,” ujar Ganjar.
Pernyataan Ganjar tersebut merujuk pada undang-undang nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN yang mengatur bahwa BUMN hanya dapat melakukan kegiatan yang tidak pernah dikerjakan atau tidak mungkin dikerjakan oleh swasta. Dalam pelaksanaannya undang-undang tersebut terkait dengan undang-undang nomor 5 tahun 1999 mengenai larangan praktik monopoli.