Startup kecerdasan buatan (AI) Eleven Labs berhasil meraih status unicorn dengan menerima pendanaan segar. Saat ini, minat investor terhadap investasi teknologi AI sangat tinggi, dan perusahaan AI skala menengah telah menerima 8% investor, termasuk investor institusi Andreessen Horowitz dan investor Nat Friedman dan Daniel Gross. Diumumkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan $80 juta dalam pendanaan Seri B dari Sequoia Capital, dll. Dikutip Reuters, Rabu (24 Januari).
Perusahaan berusia dua tahun itu tidak mengungkapkan penilaiannya, namun sebuah sumber mengatakan dana tersebut bernilai $1,1 miliar, menjadikannya unicorn, atau startup bernilai miliaran dolar.
Angka ini merupakan lompatan dari angka pendapatan sebelumnya sebesar $100 juta pada tahun 2023, menurut data dari PitchBook. Hal ini mencerminkan ekspektasi akan adopsi suara AI yang lebih besar oleh perusahaan-perusahaan seperti raksasa game dan bioskop.ElevenLabs yang berbasis di London telah mengembangkan model dan alat AI untuk menghasilkan suara yang dihasilkan AI dengan suara, suara, dan emosi yang berbeda.
CEO EvenLabs Mati Staniszewski mengatakan perusahaannya saat ini mempekerjakan 40 pekerja jarak jauh di seluruh dunia dan berencana menambah tenaga kerjanya menjadi 100 pada akhir tahun ini.
EvenLabs mengatakan kliennya yang terus bertambah mencakup perusahaan seperti Storytel, Paradox Interactive dan Washington Post, serta pembuat konten individu.
Staniszewski mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ElevenLabs telah digunakan oleh aktivis politik di Amerika Serikat untuk menjangkau pemilih yang berbicara bahasa asing.
“Kita akan melihat lebih banyak perbincangan tentang AI di media sosial.Hal yang paling penting untuk dipahami masyarakat adalah AI. “Kami adalah pendukung besar kemampuan mendeteksi dan melacak konten AI,” kata Staniszewski.
Alat ini mencakup AI Speech Master untuk membantu Anda mengidentifikasi konten audio yang dihasilkan AI. Perusahaan ini juga memiliki produk yang berfokus pada dubbing film dan sedang mengembangkan pasar di mana pengguna dapat membuat suara AI dan mendapatkan uang melalui lisensi.
Startup ini bersaing dengan perusahaan AI lainnya, termasuk OpenAI, yang ChatGPT bertenaga AI generatif yang didukung Microsoft meluncurkan produk pesaing word-to-voice tahun lalu.“Perbedaan utamanya adalah kebutuhan untuk menciptakan alur kerja dan lapisan penelitian. Bagi kami, itulah fokusnya,” kata Staniszewski.