vnewsmedia.com- Jakarta, Saat ini status resmi keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di PDIP masih belum jelas meski sudah menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Persatuan Aliansi Progresif Indonesia (KIM) Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. . Ketua Eksekutif Partai Gelora Fahri Hamzah membela putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang menjabat sebagai direktur eksekutif PDIP memicu kontroversi setelah ia menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Namun, setelah bergabung dengan Partai Gelora yang beraliansi dengan Aliansi Maju Indonesia (KIM) dukungan Prabowo, Fahri membela putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Kita tahu, Partai Gelora saat ini menjadi salah satu partai pendukung Prabowo Subianto.
“Mas Gibran yang jelas, dia tidak akan keluar dari Partai (PDIP),” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26 Oktober 2023).
Selain itu, kata Fahri, tidak ada syarat seorang calon presiden atau wakil presiden harus terafiliasi dengan satu partai. Oleh karena itu, lanjut Fahri, banyak calon presiden dan wakil presiden saat ini yang bukan anggota partai, termasuk Anies Baswedan yang didukung NasDem, PKB, dan PKS.
“Jadi sebenarnya tidak ada masalah,” kata Fahri.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut Gibran keluar dari partainya demi menjadi cawapres Prabowo.Namun Puan membantah Gibran resmi keluar dari PDIP.
“Tidak ada pengembalian dari KTA. Saya hanya pamit menjadi cawapres Mas Prabowo,” kata Puan di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan keputusan Gibran menjadi cawapres Prabowo menyimpang dari garis partai untuk memenuhi arahan Ketua Umum PDIP Jenderal Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, PDIP saat ini menunggu etika politik Gibran agar resmi mundur dari partai.
Sekadar informasi, Wali Kota Sola Gibran Rakabuming Raka tak mengajukan pengunduran diri dan mengembalikan kartu anggota PDIP (KTA) meski terdaftar sebagai calon wakil presiden atau calon wakil presiden Prabowo Subianto di KPU Indonesia.
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun meminta Gibran mundur. Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan, pengunduran diri Gibran merupakan bagian dari protokol politik.