vnewsmedia.com – Jakarta, Presiden Jokowi dalam pidato di HUT Golkar mengatakan, demokrasi masa depan harus dibangun sebagai demokrasi yang mencerminkan pertarungan gagasan, bukan perasaan.
“Karena saya lihat akhir-akhir ini kita banyak melihat drama, banyak drama Korea, banyak sinetron. “Harusnya perang gagasan, perang gagasan, bukan perang emosi,” kata Presiden Jokowi dalam pidato peringatan HUT ke-59 berdirinya Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Dalam politik adalah hal biasa, seperti keinginan untuk menang dan semua orang mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, di luar kompetisi, ia menekankan perlunya menunjukkan masyarakat yang baik dan demokrasi yang tidak membuat pecah belah, bukan demokrasi yang menjelekkan dan memfitnah sesama kandidat. Presiden mengajak kita membangun pemerintahan demokratis yang menciptakan solusi permasalahan negara, dan membuat rencana kemajuan negara.
“Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana,” kata Jokowi. Presiden juga mengatakan, calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang memenangkan Pemilu 2024 tidak boleh sombong dan jumawa. Begitu pula dengan calon presiden yang kalah, jangan marah. Ini kompetisi antar anggota keluarga, antar masyarakat, semua yang ingin membangun negara kita Indonesia, kata Presiden.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan PDIP dikabarkan terus menyerang dan mengkritik Jokowi terkait penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Ketua DPP
Puan Maharani dari PDIP mengatakan, kini ada kawan lama yang menjadi musuh baru sehingga ia mengingatkan petinggi PDIP untuk fokus pada kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
“Yakin kita bisa memajukan Indonesia? Saya yakin Ganjar-Mahfud tidak akan menang. Dalam politik, teman lama menjadi musuh baru. Tidak ada drama, terimalah kenyataan, kata Puan saat mengumumkan pemenang Ganjar Pranowo-Mahfud Md Jawa Tengah di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Sabtu, 4 November 2023.