vnewsmedia.com – Presiden Amerika Serikat Joe biden Telah bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di kebun Filoli Estate, Woodside, California pada hari rabu 15 November pagi waktu setempat. Pertemuan ini dilakukan di sela-sela KTT APEC dan merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak November 2022 lalu di Bali.
Presiden Amerika Serikat Joe biden mengatakan ia tidak mengubah pandangannya bahwa presiden China Xi Jinping adalah seorang diktakor.
Pandangan biden tersebut Tak Berubah dengan pernyataan serupa yang pernah ia lontarkan pada bulan Juni lalu belum ada reaksi langsung dari delegasi China yang datang ke Amerika Serikat untuk menghadiri KTT kerjasama ekonomi Asia Pasifik di San Fransisco.
namun masih menghadapi masalah ekonomi yang luar biasa presideni menekankan pandangannya yang konsisten bahwa Persaingan di antara negara-negara besar tidak menyelesaikan masalah dunia.
meski demikian pertemuan biden dan shinching tetap terlaksana presiden Joe biden menegaskan pertemuannya tersebut menghasilkan secara bertahap pemulihan komunikasi setelah China memutuskan hubungan tersebut pada Agustus 2022 menyusul kunjungan Ketua DPR.
Dalam pidato pembukaannya presiden Xi Jinping menyampaikan bahwa banyak hal terjadi selama 1 tahun terakhir dunia Telah keluar dari ancaman pandemi covid-19.
Namun masih menghadapi masalah ekonomi yang luar biasa Presiden Xi, menekankan pandangannya yang konsisten bahwa Persaingan di antara negara-negara besar tidak menyelesaikan masalah dunia.
Menurut Xi bumi ini cukup besar bagi kedua negara untuk mencapai kesuksesan suatu negara merupakan peluang bagi negara lain meski kedua negara.
Memiliki perbedaan namun selama kedua negara bisa saling menghormati hidup berdampingan dengan damai dan mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Maka kedua negara bisa mencari cara untuk hidup rukun, dari pidato Presiden XI ada indikasi bahwa Tiongkok menginginkan kerja sama yang lebih baik.
Namun dengan syarat-syarat Tiongkok juga berupaya menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi kebijakan Amerika Serikat yang membatasi impor dari Tiongkok dan membatasi transfer teknologi ke Beijing.