vnewsmedia.com – Tidak hanya Hamas kini Israel juga mendapat perlawanan dari sejumlah kelompok negara Timur Tengah, salah satunya Hizbullah Lebanon.
Perlawanan tersebut membuat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengeluarkan peringatan keras kepada Lebanon.
Netanyahu mengatakan bahwa Beirut dan Lebanon Selatan dapat senasib sama dengan jalur Gaza.
“Jika Hizbullah memutuskan untuk melancarkan perang habis-habisan, maka dengan tangannya sendiri mereka akan mengubah Beirut dan Lebanon Selatan, yang tidak jauh dari sini menjadi Jalur Gaza dan Khan Yunis.” kata Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.
Israel menyebut bahwa Hizbullah sadar bahwa gerakan teror mereka dapat membuka pertempuran baru di Beirut, selain mengeluarkan ultimatum Israel juga telah menambah anggaran belanja militer sebesar US$8,3 miliar atau Rp128 triliun pada 2024.
Laporan Kementerian Keuangan Israel menunjukkan bahwa anggaran 2024 secara keseluruhan mungkin mencapai 562 miliar shekel.
Mengutip Bloomberg jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan 513 miliar shekel saat rencana pengeluaran pertama kali disetujui pada Mei 2023.
Kenaikan anggaran ini ditujukan pendanaan operasi melawan Hamas serta mobilisasi pasukannya ke Utara untuk melawan ancaman dari militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon.
Rencana penambahan dana militer ini menjadi polemik sendiri di dalam pemerintahan Israel, karena saat ini pemasukan negara tersebut terus menurun.
Kementerian keuangan Israel mengatakan pendapatan negara akan turun hingga 5 miliar shekel, akibat pajak perusahaan dan real estate yang lebih rendah, serta perlambatan konsumsi swasta bahkan fiskal itu terancam defisit hingga 6% jauh melebihi batas 2,25% yang ditetapkan oleh undang-undang.