Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menilai kinerja demokrasi di Tanah Air saat ini baik. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Burhanuddin Muhtadi, pendiri dan kepala peneliti Indeks Politik Indonesia, mengatakan di Indonesia, masyarakat pada umumnya memandang prospek demokrasi dari sudut pandang ekonomi, sehingga jika perekonomian membaik maka prospek ekspektasi masyarakat terhadap demokrasi positif.
Burhanuddin saat mengumumkan hasil survei nasional yang disaksikan secara online di Jakarta, Jumat (2 September 2024), mengatakan, “Khususnya masyarakat kelas bawah yang lebih banyak melihat aspek ekonomi dalam demokrasi dibandingkan makna kebebasan sipil”.
Dikatakannya, berdasarkan hasil survei, sebanyak 67% responden menilai penerapan atau praktik demokrasi di Indonesia baik, kemudian 3,7% menilai sangat baik, 23,5% menilai buruk, dan rata-rata sebanyak 3,% menilai. sebagai orang miskin. 2,9% menilai sangat buruk dan 3,2% tidak tahu atau tidak menjawab. Sementara mayoritas responden menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang atau normal yaitu sebesar 41,4%.
Namun, lebih banyak responden yang menilai kondisi perekonomian saat ini baik (28,2%) atau sangat baik (1,9%) dibandingkan responden yang menilai buruk (25,2%) atau sangat buruk (3,1%), sedangkan 0,3% tidak mengetahui atau tidak mengetahui kondisi ekonomi saat ini. tahu jawabannya. .
Burhanuddin mengatakan, di mata elite intelektual dan organisasi masyarakat, demokrasi dilihat dari perspektif kebebasan sipil, dimana terjadi penurunan indeks demokrasi di Indonesia selama bertahun-tahun. Namun, lanjutnya, masyarakat kelas bawah tidak merasakan konsentrasi tersebut karena mereka lebih tertarik pada ekonomi dibandingkan demokrasi. “Mungkin bagi mereka secara umum inflasi lebih penting daripada demokrasi dalam hal kebebasan sipil,” ujarnya.
Survei tatap muka nasional yang dilakukan secara langsung pada tanggal 28 Januari 2024 hingga 4 Februari 2024 menggunakan inti sebanyak 1.200 responden dan oversampling di beberapa wilayah hingga mencapai 5.500 kata responden. Pada saat yang sama, toleransi kesalahan sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei lembaga tersebut juga menunjukkan mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.Berdasarkan hasil survei, hampir 80% responden menyatakan puas, dimana 62,9% responden menyatakan cukup puas dan 16,7% responden menyatakan sangat puas.